Wednesday, May 30, 2012

Driving Is Not A Part-Time Job (Mengemudi Adalah Bukan Pekerjaan Sampingan)

 

Anda bisa mengemudi khan? Ini bukan pertanyaan yang aneh..... :-)

Serius....., kalaupun kita minimal bisa mengemudikan sepeda motor, seringkali kita merasa itu adalah sesuatu yang "given" dan punya anggapan serba gampang dan nggak ada aturan yang pasti.

Tahukah anda, cara mengemudi motor yg baik dan benar salah satunya adalah : Kedua tangan jangan lurus 180 derajat kedepan,tapi harus ada sedikit sudut pada siku tangan?

Tahukah anda, bahwa Mengemudikan Kendaraan Itu Bukan  Pekerjaan Sampingan (kerennya: Driving Is Not A Part-Time Job) serta memerlukan konsentrasi penuh? 

Tahukah anda, menjalankan mobil dengan lembut, bukan saja menghemat bensin tapi juga memperpanjang umur mesin, transmisi dan rem?

Ehm...kelihatannya sepele ya..tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Coba lihat dan teliti film Amerika yang memperlihatkan seseorang harus ujian mengemudi berkali-kali agar lulus mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) seperti di film "Speed-2" dengan Sandra Bullock sebagai pemeran utamanya. Tilik juga Nelson Piquet, ex-pembalap F-1 yg terkenal dari Brazil, yang harus belajar mengemudi lagi karena sering melanggar lalu lintas.

Sebagai ilustrasi, saya kutip artikel dari www.mobilku.com perihal "Menjadikan mobil semakin aman" sebagai berikut:

     Kemajuan teknologi menjadikan mobil semakin aman dan anda bisa membuatnya lebih aman lagi. Kuncinya disiplin dan akal sehat. Kecelakaan selalu terjadi saat kita lengah, tanpa kita tahu kapan dan dimana. Karena itu, biasakanlah menggunakan seatbelt dan mintalah pengendara lainnya untuk memasangnya pula. Kalau perlu paksa! Karena perangkat ini terbukti efektif memberikan tingkat perlindungan optimal pada kecelakaan.

 

 

 

  1. Di Indonesia, semua mobil baru harus dilengkapi seatbelt dan pemerintah juga bersiap-siap menerapkan aturan yang mewajibkan pengendara mobil menggunakan seatbelt. Jika tidak, akan di denda atau masuk bui (UU No.14/1992, pasal 61).
  2. Anda juga bertanggungjawab terhadap keselamatan anak-anak. Bila membawa anak balita atau bayi, tempatkan mereka di kursi khusus yang dipasang di kursi belakang mobil. Di Indonesia, kursi ini masih relatif mahal. Tapi demi keselamatan anak, pasti ada jalan untuk mendapatkannya. Kursi ini juga harus dipasang dengan benar. Karena seringkali orang tua ceroboh dan asal pasang saja. Dalam kondisi seperti ini, daya lindung kursi akan merosot.
  3. Anak yang sudah lebih besarpun sebaiknya duduk di kursi belakang. Menurut IIHS (Insurance Institute for Highway Safety), anak yang duduk di kursi belakang mempunyi peluang selamat pada kecelakaan fatal hingga 30% dibandingkan yang duduk di depan. Airbag depan juga bisa berbahaya untuk anak-anak, karena pelengkap seatbelt ini dirancang untuk orang dewasa. Letupannya yang membentur kepala anak, bisa menimbulkan cidera serius.
  4. Saat berada di balik kemudi, biasakan pula untuk mengatur posisi senyaman mungkin dan beri ruang untuk airbag saat meletup. Beri ruang kira-kira 25~30 cm dari roda kemudi untuk ruang airbag. Mobil-mobil modern menawarkan kemudahan untuk mengatur posisi ini. Sebagian juga menambahkan fasilitas memori yang sayang kalau tidak dimanfaatkan.
  5. Kemudian posisikan headrest. Perangkat ini bukan saja nyaman, tapi juga memberikan perlindungan pada tulang belakang, bila mobil dibentur dari belakang. Caranya gampang, posisikan bagian atas head restrain pada titik antara ubun-ubun dengan ujung atas telinga. Banyak pengemudi yang menyepelekan hal ini. Meskipun mobil-mobil keluaran terbaru menawarkan teknologi whiplash yang bisa melindungi tulang leher, langkah-langkah seperti ini tetap layak dibiasakan.
  6. Langkah berikutnya, mengatur kaca spion. Atur posisi spion sedemikian rupa, sehingga anda bisa memonitor apa yang terjadi di kiri dan kanan mobil juga di belakang. 
  7. Biasakan pula untuk menyimpan bawaan di bagasi. Bila tidak, saat kecelakaan, barang bawaan itu bisa meluncur deras dan melukai penumpang. Dan yang paling penting, jangan pernah mengendarai mobil saat dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan.
  8. Faktor lain yang perlu diperhatikan, kurangi sebanyak mungkin hal-hal yang merusak konsentrasi berkendara anda. Saat ini yang paling sering dituding merusak konsentrasi adalah perangkat ponsel dan juga fasilitasi audio visual. Apapun jenisnya, pastikan untuk tetap konsentrasi, mata mengarah ke jalan dan tangan tetap di roda kemudi. Jangan lupa, emergency kit selalu tersedia di mobil dalam kondisi siap pakai.
  9. Jangan meninggalkan kaleng berisi gas (apapun jenisnya) di dalam kendaraan dimana kaleng tersebut dapat terpapar langsung sinar matahari, dapat menyebabkan ledakan. Seperti: Kaleng penyegar ruangan, hairspry, WD-40, Spray Parfume, Kaleng Deodorant Spray. Contoh kasus: Sebuah kaleng deodorant spray tertinggal di belakang mobil yang diparkir di lapangan terbuka di tengah teriknya siang hari.  Tanpa ba-bi-bu dulu kaleng tersebut meledak dalam mobil.

<iframe width="600" height="450" src="http://www.youtube.com/embed/q2F-OI1ecUY" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

 

No comments: